3 Kebohongan di Balik 'Employee Engagement Survey' yang HR Harap Kamu Tidak Tahu
Saya mantan HR, biarkan saya bocorkan rahasianya. 'Employee Engagement Survey' yang kamu isi setiap tahun itu bukan untukmu. Itu adalah alat spionase internal yang canggih.
Percayalah, kami tidak peduli kamu 'bahagia'. Kami peduli kamu 'produktif' dan 'tidak memberontak'. Survei itu adalah cara kami mengukurnya. Ini 3 kebohongan yang mereka jual padamu:
1. Itu Bukan 'Anonim', Itu 'Pseudonim'
Kami tahu departemenmu, level jabatanmu, dan berapa lama kamu kerja. Jika tim kamu hanya 5 orang dan kamu satu-satunya yang mengkritik, kami tahu itu kamu. Kata 'anonim' dipakai agar kamu jujur, sehingga kami bisa memetakan 'titik panas' di organisasi.
2. Tujuannya Bukan 'Perbaikan', Tapi 'Deteksi Dini Pemberontakan'
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan kamu temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!KHR tidak mencari 'masukan'. Kami mencari 'anomali'—departemen dengan skor merah, manajer yang dibenci, atau isu gaji yang mulai memanas. Ini adalah 'early warning system' kami sebelum masalah kecil meledak jadi serikat pekerja atau gugatan hukum.
3. 'Action Plan' Adalah Teater Kepatuhan
Setelah survei, akan ada 'Town Hall' meriah dengan C-level, menjanjikan 'perubahan'. Lalu HR akan membuat 'action plan' yang isinya 90% omong kosong: 'program mentoring baru', 'komunikasi lebih transparan', dll. Ini semua adalah 'manajemen persepsi'. Tujuannya menenangkanmu selama 6 bulan ke depan, sampai siklus survei berikutnya.
Sistem ini dirancang untuk membuatmu merasa didengar, padahal kamu hanya sedang diaudit. Ini semua tentang kontrol. Ambil kembali kontrol atas satu hal yang nyata: waktumu. Lihat EIGER Verdon Law Watch ini (https://s.shopee.co.id/2g2M5jPFn2). Ini bukan 'engagement tool'. Ini jam tangan. Fungsinya jujur. Tidak seperti survei HR-mu.