Diagnosis 'Path Dependency': Kenapa HR Bilang 'Mafia Internal' Tidak Akan Hilang Sampai Kiamat
Mari kita bedah. Kamu pasti pernah dengar celetukan fatalis dari seorang manajer senior atau bahkan HRD saat kamu mengeluhkan sebuah sistem yang jelas-jelas bobrok. "Ah, sudahlah, 'orang dalam' atau praktik 'titipan' di sini itu sudah tradisi. Mustahil dihilangkan."
Kamu pikir itu keluhan? Bukan. Itu adalah pengumuman kemenangan.
Dalam Ilmu Politik, ada konsep dingin bernama 'Path Dependency' atau Ketergantungan Jalur. Intinya: sebuah sistem yang sudah terlanjur memilih satu 'jalur' di masa lalu—meskipun jalur itu korup, tidak efisien, dan merusak—akan sangat sulit, bahkan mustahil, untuk berbelok ke jalur yang lebih baik.
Kenapa? Karena seluruh struktur (kebijakan, SOP, dan yang paling penting, *kepentingan*) sudah dibangun di sepanjang jalur busuk itu. Mengubahnya berarti membongkar seluruh ekosistem yang memberi makan para elite yang ada.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan kamu temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!KSaat seorang 'pemimpin' mengatakan bahwa 'mafia internal'—baik itu vendor titipan, praktik mark-up, atau nepotisme—tidak akan pernah hilang, dia tidak sedang jujur secara pasrah. Dia sedang bertindak sebagai juru bicara dari Ketergantungan Jalur itu.
Dia sedang memberitahumu: "Berhenti mencoba memperbaiki. Biaya untuk pindah jalur (switching cost) terlalu tinggi." Terlalu tinggi bagi siapa? Tentu saja bagi mereka yang selama ini menikmati 'jalur' tersebut.
HR yang seharusnya menjadi 'penjaga gerbang' malah seringkali menjadi 'operator' jalur rusak ini. Mereka mengelola 'ketidakmungkinan' itu. Mereka merekrut orang untuk 'memaklumi' sistem, bukan untuk 'memperbaikinya'.
Jadi, ketika kamu mendengar fatalisme itu lagi, pahamilah: itu bukan deskripsi realitas. Itu adalah penjagaan realitas. Mereka tidak sedang mengeluh, mereka sedang mengancam: "Ini wilayah kami. Jangan coba-coba membangun jalur baru."