Diagnosis Ekonomi: Kenapa HRD Modern Sebenarnya Menganut 'Crony Capitalism' (Dan Kenapa Kamu Kalah Saing sama Ponakan Bos)
Kamu heran kenapa kamu yang kompeten mentok di posisi 'senior specialist', sementara ponakan bos yang baru lulus kemarin sudah jadi VP? Selamat datang di 'Crony Capitalism' skala korporat. Saya, sebagai mantan insider HR, tahu persis cara kerjanya.
Secara teori, kantormu adalah meritokrasi. Secara ekonomi, itu bohong besar. Kantormu adalah sebuah kerajaan mini yang menganut kapitalisme kroni. Dalam teori ekonomi, ada yang namanya 'Principal-Agent Problem'. Sederhana: kamu (Principal) menyewa manajer (Agent) untuk menjalankan perusahaan. Masalahnya, si Agent punya kepentingan sendiri.
Di sistem yang sehat, kepentingan Agent adalah kinerja. Di sistem 'Crony Capitalism', kepentingan Agent adalah memperkaya 'keluarga' dan kroni-kroninya. KKN yang kamu bicarakan itu adalah nama lain dari 'solusi' si Agent untuk 'masalah' pribadinya.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan kamu temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!KHRD? Kami seharusnya jadi 'regulator' yang memastikan aturan main (kompetensi, keadilan) ditegakkan. Tapi di sistem kroni, HRD mengalami 'Regulatory Capture'. Kami 'ditangkap' dan didikte oleh kepentingan 'keluarga' pemilik. Aturan kompetensi, KPI, performance review? Itu semua teater untuk kamu, para 'rakyat jelata'. Aturan itu tidak berlaku untuk 'putra mahkota'.
Lalu kenapa kritik dibungkam? Kenapa yang vokal 'diamankan' (baca: dipecat atau dimutasi)? Sederhana. Dalam 'Crony Capitalism', kritik yang valid bukanlah 'masukan'. Kritik adalah 'ancaman' langsung terhadap alur modal dan proyek-proyek yang sudah dialokasikan untuk keluarga. Kamu bukan memberi masukan, kamu mengganggu rantai pasok nepotisme mereka.
Jadi, kalau suatu hari 'founder' yang membangun dinasti korup ini dipuja-puja setinggi langit, jangan kaget. Bagi para kroni yang kecipratan, dia memang pahlawan. Bagi kamu... yah, kamu cuma 'sumber daya' yang membiayai pesta mereka.