Diagnosis Bourdieu: 3 Tanda Manajer Kamu Punya 'Modal Kultural' Nol (Walaupun Gelarnya Selangit)
Kita semua pernah punya: manajer titipan. Gelarnya mentereng, jabatannya tinggi, tapi kapabilitasnya nol. Dalam sosiologi, Pierre Bourdieu menyebut ini 'Modal Kultural'—pengetahuan, keahlian, dan cara bicara yang membuatmu pantas di suatu kelas sosial (atau jabatan).
Manajer titipan punya 'Modal Ekonomi' (kaya) dan 'Modal Sosial' (koneksi), tapi Modal Kultural-nya kosong melompong. Ini dia 3 tandanya:
1. Selalu Menghindari Diskusi Strategis
Dia akan selalu 'sibuk', 'ada meeting lain', atau diam seribu bahasa saat rapat membahas hal teknis, strategi, atau data. Kenapa? Sederhana. Dia tidak paham apa yang sedang kamu bicarakan. Kompetensinya tidak di situ. Dia takut terlihat bodoh, jadi dia memilih 'absen'.
2. Fokus pada Gestur Simbolik Acak
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan kamu temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!KIni favorit saya. Karena tidak bisa 'kerja' substantif (level tinggi), dia akan 'kerja' simbolik (level rendah). Dia akan tiba-tiba hadir di acara ulang tahun anak magang, memberi sambutan di lomba mancing, atau paling sibuk mengatur 'Family Gathering'. Ini bukan karena dia 'merakyat'. Ini karena *hanya* pekerjaan level itulah yang dia pahami cara melakukannya.
3. Menggunakan Jargon yang Salah Tempat
Saat terpaksa bicara di forum besar, dia akan melempar jargon acak yang dia hafal tadi malam. 'Kita harus agile', 'Tingkatkan synergy', 'Ini soal KPI'. Tapi jargon itu digunakan di konteks yang salah, membuktikan dia hanya menghafal kulitnya, tidak paham isinya.
Sistem yang membiarkan ini berlanjut adalah sistem yang menghargai koneksi di atas kompetensi. Dan kamu, yang punya Modal Kultural tinggi tapi Modal Sosialnya rendah, hanya bisa menonton sirkus ini.