3 Tanda Kamu Bekerja di Bawah Rezim Agnotologi: Saat Data 'Hilang' Demi Narasi
Sebagai mantan HR, saya bisa pastikan: 'data tidak ditemukan' adalah kode HR untuk 'data itu ditemukan dan kami tidak suka hasilnya'. Selamat datang di dunia Agnotologi, atau Sosiologi Ignoransi. Ini bukan tentang kebodohan, ini tentang produksi kebodohan yang disengaja, sebuah strategi manajemen untuk mempertahankan kekuasaan.
Sistem korporat, sama seperti rezim politik yang paranoid, tidak bisa menangani kebenaran yang mengancam narasinya. Jika narasi resminya adalah 'kita keluarga bahagia' atau 'kinerja kita luar biasa', maka data apa pun yang menunjukkan sebaliknya (seperti laporan survei burnout atau data exit interview massal) harus dihilangkan.
Ini bukan konspirasi. Ini adalah prosedur operasi standar. Mari kita bedah bagaimana mereka melakukannya, agar kamu tidak merasa gila sendirian.
1. Serangan Metodologi
Ini langkah pertama. Saat data valid (misal: 80% karyawan mengeluh soal manajer X) muncul, responsnya bukan "Mari kita selidiki manajer X." Responsnya adalah, "Siapa yang bikin survei ini? Metodologinya valid? Sampelnya bias. Pertanyaannya kurang netral." Data itu tidak dibantah; keabsahannya yang diserang sampai mati.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan kamu temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K2. Mengubur dengan Birokrasi
"Terima kasih atas temuannya. Kami akan membentuk gugus tugas untuk meninjau data ini." Ini adalah ciuman kematian. Data itu akan dirapatkan, dianalisis, dikaji ulang, dibenchmark, sampai semua orang lupa apa masalah awalnya. Data itu tidak hilang, tapi diamankan di penjara birokrasi sampai tidak relevan lagi.
3. Pengalihan Isu ke 'Konteks'
Ini favorit saya. "Ya, datanya memang menunjukkan ada masalah, TAPI kita harus lihat konteksnya. Ekonomi sedang sulit." atau "Ini hanya persepsi segelintir orang." Penderitaanmu yang terukur secara statistik direlatifkan menjadi 'masalah persepsi'. Data yang seharusnya jadi bukti kuat, diubah jadi opini yang bisa diperdebatkan.
Pada akhirnya, Agnotologi korporat adalah mekanisme pertahanan. Ketika fakta mengancam kekuasaan, mereka tidak mengubah tindakan mereka. Mereka mengubah fakta. Dan tugasmu adalah terus mengingat data aslinya.
