5 Ritual Aneh Kelas Pekerja Untuk Bertahan Dari Kerasnya Dunia
Di tengah gempuran deadline, revisi tak berujung, dan tekanan sosial, menjaga kewarasan adalah sebuah kemewahan. Karena spa dan liburan ke luar negeri masih sebatas angan-angan, kelas pekerja mengembangkan ritual-ritual anehnya sendiri untuk bertahan hidup. Berikut beberapa di antaranya yang mungkin Anda juga lakukan.
1. Meditasi Tatap Jendela
Dilakukan selama 5-10 menit di sela-sela pekerjaan. Bukan untuk mencari inspirasi, tapi sekadar mengistirahatkan mata dari radiasi layar dan mengosongkan pikiran. Memandangi kemacetan atau burung gereja yang bertengger di kabel listrik entah kenapa terasa lebih menenangkan daripada melihat grafik penjualan yang terus menurun.
2. Perang Batin Melawan Alarm Pagi
Ini bukan sekadar menekan tombol 'snooze'. Ini adalah pertarungan mental yang terdiri dari lima tahap: penyangkalan (ini pasti mimpi), kemarahan (kenapa harus bangun pagi?), negosiasi (lima menit lagi deh), depresi (aku benci hidupku), dan akhirnya penerimaan (ya sudahlah, cicilan belum lunas).
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K3. Mengaplikasikan Skincare Sebagai Bentuk Perlawanan
Di tengah dunia yang berusaha merusak mental dan fisikmu, merawat diri adalah sebuah pemberontakan kecil. Ini bukan lagi soal kecantikan, tapi soal membangun benteng pertahanan. Mengoleskan sunscreen seperti **COSRX Aloe Soothing Sun Cream SPF 50** adalah statement bahwa Anda menolak untuk ikut kusam seperti masa depan. Setidaknya, kalaupun batinmu terbakar oleh omelan bos, kulitmu tidak ikut terbakar matahari.
4. Makan Siang Sendirian di Pojokan Kantin
Bukan karena antisosial. Ini adalah momen sakral untuk mengisi ulang energi sosial yang terkuras habis selama rapat pagi. Menggunakan earphone tanpa memutar lagu adalah jurus pamungkas agar tidak ada yang mengajak bicara. Waktu menyantap makanan sambil scroll media sosial adalah 'me time' yang paling terjangkau.
5. 'Window Shopping' di E-commerce Tanpa Niat Membeli
Memasukkan puluhan barang ke keranjang belanja tanpa pernah menekan tombol 'checkout'. Aktivitas ini memberikan ilusi kontrol atas hidup dan keuangan. Kita mungkin tidak mampu membelinya, tapi tidak ada yang bisa melarang kita untuk bermimpi dan berandai-andai. Ini lebih sehat daripada impulsive buying.