7 Cara Tetap Waras di Lingkungan Kerja Open-Office yang Berisik
Konsep 'open-office' atau ruang kerja terbuka terdengar keren di atas kertas: kolaboratif, transparan, dinamis. Kenyataannya? Ini adalah resep jitu menuju kegilaan. Suara telepon, gosip antar kubikel, sampai suara orang mengunyah keripik jadi simfoni yang membuyarkan fokus. Tapi, resign bukan pilihan karena cicilan masih berjalan. Jadi, mari kita pelajari cara bertahan hidup.
1. Kuasai "Tatapan Maut Pura-Pura Sibuk"
Saat ada rekan kerja yang mendekat dengan tatapan ingin mengobrol, segera pasang wajah paling serius. Kerutkan dahi, tatap layar komputer seolah sedang memecahkan kode nuklir. Teknik ini 70% efektif untuk membuat mereka berpikir dua kali sebelum mengganggu.
2. Jadikan Meja Kerjamu Benteng Pertahanan
Susun monitor, tumpukan buku, atau bahkan tanaman hias (yang tidak butuh banyak perawatan) sebagai barikade fisik. Ini bukan hanya soal dekorasi, ini soal menciptakan batas teritorial yang jelas. Semakin sulit seseorang melihat wajahmu, semakin kecil kemungkinan mereka akan mengajakmu bicara.
3. Investasi pada 'Gerbang Dunia Paralel'
Ini adalah jurus pamungkas: headset. Sebuah headset yang bagus adalah penanda universal untuk 'jangan ganggu saya atau akan ada pertumpahan darah'. Ini adalah cara sopan untuk bilang 'saya sedang tidak di sini'. Untuk kebebasan maksimal, pilih yang wireless seperti FLUFFY Headset Bluetooth Gaming (bisa ditemukan di Lazada), jadi kamu bisa kabur ke pantry untuk mengambil kopi tanpa harus melepaskan diri dari duniamu.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K4. Identifikasi "Gua Pertapaan" di Kantor
Setiap kantor punya spot-spot tersembunyi. Ruang meeting yang kosong, pojok pantry, atau bahkan tangga darurat. Saat kamu butuh fokus tingkat dewa untuk menyelesaikan pekerjaan mendesak, segera pindah ke lokasi-lokasi ini. Bekerja di sana selama satu jam jauh lebih produktif daripada tiga jam di mejamu.
5. Manfaatkan Jam Makan Siang untuk Kabur
Jangan makan di meja kerjamu. Gunakan waktu istirahat untuk benar-benar beristirahat. Pergi keluar, cari warteg, makan sambil menatap jalanan. Ini memberimu jeda dari kebisingan kantor dan kesempatan untuk menghirup udara (yang mungkin juga berpolusi, tapi setidaknya berbeda).
6. Belajar Bahasa Isyarat Minimalis
Cukup dengan anggukan, gelengan, atau acungan jempol. Latih dirimu untuk merespons pertanyaan-pertanyaan singkat tanpa perlu membuka mulut. Ini menghemat energi vokal dan mentalmu.
7. Jika Semua Gagal, Pasrah
Terima saja nasibmu. Anggap suara-suara di sekitarmu sebagai soundtrack dari film komedi tragis tentang hidupmu. Tertawalah dalam hati. Atau menangis. Keduanya valid.