6 Cara Pura-Pura Produktif di Kantor Saat Otak Sudah Minta Resign
Ada hari-hari di mana semangat kerja kita levelnya setara dengan baterai HP di jam 5 sore: satu persen dan sekarat. Tapi, tuntutan profesionalisme mengharuskan kita untuk tetap terlihat sibuk dan berguna. Jangan khawatir, kami punya solusinya.
1. Buka Banyak Tab Browser 'Pintar'
Buka tab berisi Google Trends, artikel Harvard Business Review, atau situs berita ekonomi. Biarkan terbuka sepanjang hari. Tidak perlu dibaca, yang penting orang yang lewat di belakang lo berpikir, 'Wah, dia lagi riset mendalam nih'.
2. Jalan-Jalan Keliling Kantor Bawa Mug Kosong
Ini adalah trik klasik. Berjalan dengan cepat dan tatapan serius sambil membawa mug akan menciptakan ilusi bahwa lo sedang menuju sebuah misi penting (mengisi ulang air atau kopi), padahal tujuan utamanya hanya untuk meregangkan kaki dan menghindari tatapan atasan.
[H3] 3. Kontrol Notifikasi Agar Terlihat Sibuk
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!KSalah satu kunci pura-pura sibuk adalah merespons chat penting dengan cepat, tapi mengabaikan yang lain. Daripada bolak-balik cek HP dan malah kebablasan nonton reel, pakai alat yang lebih cerdas. Investasi kecil seperti Oppo smartwatch 10 bisa jadi game changer. Lo bisa lihat notifikasi dari pergelangan tangan, pilih mana yang dari bos, mana yang dari grup arisan, tanpa harus menyentuh HP. Kelihatan responsif, padahal aslinya lagi milih lagu di Spotify.
4. Pasang Muka Berpikir Keras di Depan Layar
Letakkan satu jari di dagu, kerutkan kening, dan tatap layar dengan intens. Lakukan ini selama beberapa menit secara berkala. Orang akan mengira lo sedang memecahkan masalah pelik perusahaan, padahal lo lagi mikirin mau makan siang apa.
5. Selalu Bawa Notebook dan Pulpen
Bawa notebook ke mana pun lo pergi, bahkan ke toilet sekalipun. Dalam meeting, buatlah coretan-coretan acak atau gambar-gambar tidak jelas. Ini memberikan kesan bahwa lo adalah seorang pencatat yang tekun dan penuh ide.
6. Ajukan Pertanyaan 'Kritis' di Akhir Meeting
Saat semua orang sudah lelah dan ingin bubar, ajukan satu pertanyaan yang terdengar cerdas, misalnya, 'Bagaimana kita bisa mensinergikan inisiatif ini dengan KPI kuartal depan?'. Tidak ada yang tahu artinya, tapi semua orang akan terkesan.