5 Tanda dari Tubuh Bahwa Kamu Butuh Cuti, Bukan Cuma Motivasi
Di tengah kultur kerja yang mengagungkan 'hustle', istirahat sering dianggap sebagai kemalasan. Padahal, tubuh kita punya alarmnya sendiri. Sebelum kamu benar-benar 'error', coba dengarkan sinyal-sinyal yang mungkin sudah ia kirimkan.
Jika kamu mengalami ini, mungkin yang kamu butuhkan adalah surat cuti, bukan kutipan motivasi dari internet.
1. Sakit Punggung Jadi Teman Sehari-hari
Kamu merasa seperti lansia padahal umur belum kepala tiga. Punggung, leher, dan bahu terasa kaku dan pegal setiap saat. Ini bukan tanda penuaan dini, ini tanda kamu terlalu banyak duduk membungkuk di depan laptop sambil menanggung beban ekspektasi.
2. Koleksi Obat Sakit Kepala Melebihi Koleksi Stiker Laptop
Parasetamol dan kawan-kawannya jadi item wajib di lacimu. Sakit kepala bukan lagi kejadian langka, tapi sudah jadi rutinitas sore hari. Ini adalah cara otakmu berteriak, 'Aku lelah!'.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K3. Mahkotamu Mulai Berguguran
Kamu mulai menyadari jumlah rambut yang rontok di lantai kamar mandi atau di sisir semakin mengkhawatirkan. Stres kronis memang bisa memicu kerontokan rambut. Sambil menyusun rencana cuti untuk menenangkan pikiran, kamu bisa melakukan 'damage control' dengan perawatan tradisional. Coba manjakan kulit kepalamu dengan minyak kemiri bakar penumbuh rambut (link: Shopee), sebuah ikhtiar kecil untuk mempertahankan apa yang tersisa.
4. Kamu Jadi Lebih Akrab dengan Kafein Daripada Air Putih
Kopi bukan lagi kenikmatan, tapi kebutuhan pokok untuk bisa berfungsi. Kamu butuh lebih dari satu cangkir hanya untuk bisa melek dan fokus. Ini pertanda tubuhmu sudah sangat kelelahan dan berjalan dengan 'bahan bakar darurat'.
5. Emosi Naik Turun Seperti Roller Coaster
Senggol sedikit, bacok. Lihat video kucing lucu, menangis. Jika suasana hatimu jadi tidak stabil dan mudah tersinggung, itu bukan karena PMS. Itu adalah tanda kelelahan emosional yang ekstrem. Tubuh dan pikiranmu butuh jeda.