5 Tanda Kamu Butuh Liburan, Bukan Cuma Motivasi dari Atasan
Lelah, lesu, dan hilang semangat? Mungkin kamu akan dapat nasihat klise seperti 'kurang bersyukur' atau 'coba lebih semangat lagi'. Padahal, tubuh dan pikiranmu mungkin sedang berteriak minta tolong. Motivasi dari atasan tidak akan bisa mengisi ulang baterai mental yang sudah 0%. Ini bukan soal kemalasan, ini soal kewarasan.
1. Playlist Favorit Terdengar Seperti Musik Pemakaman
Lagu yang biasanya bikin kamu semangat di jalan berangkat kerja, kini terdengar sumbang dan menyedihkan. Kamu lebih memilih diam atau mendengarkan podcast tentang misteri pembunuhan. Saat musik tak lagi mampu menyentuh jiwamu, itu pertanda jiwamu sedang lelah.
2. Kesalahan Kecil Terasa Seperti Kiamat
Salah kirim email, lupa membalas pesan, atau menumpahkan kopi. Dulu mungkin kamu hanya akan menertawakannya, tapi sekarang rasanya seperti akhir dunia. Kamu jadi lebih mudah cemas dan panik. Ini adalah cara tubuh memberi sinyal bahwa kapasitasmu untuk menoleransi stres sudah di titik terendah.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K3. Kamu Mulai Merencanakan Pelarian 'Dadakan'
Di sela-sela kerja, kamu membuka tab baru untuk melihat harga tiket kereta, mencari villa murah, atau sekadar melihat rute ke air terjun terdekat. Kamu belum tentu akan pergi, tapi fantasi untuk kabur sudah menjadi hiburan tersendiri. Ini adalah tanda bahwa alam bawah sadarmu butuh pelarian. Mungkin inilah saatnya menyiapkan 'tas siaga' sebagai langkah pertama. Tas yang praktis seperti Eiger marmoset 16 1FA daypack (bisa dicek di Shopee) bisa jadi 'alat' untuk mewujudkan wacana dadakan itu, sebuah investasi kecil untuk kesehatan mental.
4. Iri Melihat Postingan Liburan Orang Lain
Biasanya kamu cuek saja, tapi belakangan ini melihat teman posting foto di pantai membuat hatimu terasa perih. Ada sedikit rasa dengki dan banyak rasa ingin. Ini bukan karena kamu orang yang jahat, tapi karena kamu melihat mereka memiliki apa yang sangat kamu butuhkan saat ini: jeda.
5. Kamu Lupa Rasanya Tidur Tanpa Mimpiin Kerjaan
Istirahatmu tidak lagi berkualitas. Kamu sering terbangun di malam hari, dan bahkan dalam tidur pun kamu masih memikirkan revisi dari klien atau omelan bos. Saat pekerjaan sudah menyusup ke alam mimpi, itu adalah alarm paling bahaya yang tidak boleh diabaikan. Segera ambil cuti sebelum pikiranmu benar-benar lupa caranya beristirahat.