5 Alasan Kenapa Niat Olahraga Selalu Gagal (Versi Kelas Pekerja)
Setiap awal tahun, atau setiap kali melihat timbangan, kita bersumpah untuk mulai hidup sehat. Kita berjanji akan rajin berolahraga. Namun, sumpah itu seringkali hanya bertahan beberapa hari sebelum akhirnya kita kembali ke pelukan kemalasan. Kenapa? Inilah alasannya dari sudut pandang kita, para budak korporat.
1. Waktu Habis di Jalan dan di Kantor
Jam 7 pagi kita sudah berangkat, jam 7 malam baru sampai rumah. Di antara waktu itu, hidup kita didedikasikan untuk perusahaan. Saat tiba di rumah, waktu yang tersisa hanya cukup untuk mandi, makan, dan scroll media sosial sebelum akhirnya pingsan.
2. Biaya Gym Lebih Mahal dari Cicilan Panci
Kita melihat teman-teman memposting foto di gym-gym mewah. Saat kita cek harganya, ternyata biaya member per bulan bisa untuk makan dua minggu. Olahraga adalah kemewahan yang belum masuk dalam prioritas anggaran kita.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K3. Energi Sudah Terkuras untuk Drama Kantor
Olahraga butuh energi fisik dan mental. Sayangnya, kedua energi itu sudah habis terkuras untuk menghadapi bos yang moody, rekan kerja yang penjilat, dan tumpukan pekerjaan yang tak ada habisnya. Energi yang tersisa hanya cukup untuk mengunyah makanan.
4. Bingung Mau Makan Apa Setelah Olahraga
Katanya setelah olahraga harus makan dada ayam rebus dan brokoli. Siapa yang punya waktu dan uang buat nyiapin itu semua? Ujung-ujungnya kita makan nasi uduk. Biar gak merasa terlalu berdosa, setidaknya penuhi kebutuhan protein untuk recovery otot dengan cara praktis. Segelas Whey Muscles Protein 1 kg dari Shopee setelah olahraga itu lebih realistis. Cepat, simpel, dan gak perlu ngunyah.
5. Kasur, Sofa, dan Guling Jauh Lebih Menggoda
Inilah musuh terbesar kita. Mereka tidak pernah menghakimi, selalu menerima kita apa adanya, dan menawarkan kenyamanan instan. Godaan mereka jauh lebih kuat daripada motivasi untuk memiliki perut six-pack.