7 Tanda Kamu Sudah Terlalu Lelah Bekerja (Dan Cara Mengatasinya Selain Resign)

Merasa hidupmu cuma repetisi dari bangun-tidur-kerja-bayar-tagihan? Selamat, Anda tidak sendiri. Kelelahan akibat kerja atau 'burnout' itu nyata, dan seringkali kita terlalu sibuk untuk menyadarinya. Berikut adalah beberapa tanda bahwa mesin Anda sudah overheat dan butuh sedikit jeda, selain solusi instan tapi mustahil: resign.
1. Lupa Hari, Tanggal, dan Tujuan Hidup
Kalau atasan bertanya, "Progress-nya gimana?" dan kamu malah balik bertanya, "Maaf, Pak, ini hari apa ya?", ini adalah tanda bahaya pertama. Ketika batasan antara hari kerja dan akhir pekan sudah kabur, artinya otakmu sudah bekerja terlalu keras hanya untuk bertahan hidup.
2. Playlist Musik Semakin Getir
Coba cek riwayat musikmu. Apakah isinya didominasi oleh lagu-lagu patah hati dan ratapan nasib dari era 2000-an? Musik adalah cerminan jiwa. Jika jiwamu sedang meronta, playlist-mu akan menjadi soundtrack penderitaanmu.
3. Penampilan Fisik Mulai Tak Terurus
Rambut acak-acakan sih soal selera, tapi kalau kulit sampai kering dan bersisik kayak reptil purba, itu tanda bahaya. Nggak perlu perawatan mahal, kadang yang dibutuhkan cuma jalan pintas cerdas. Coba deh kasih hadiah kecil buat diri sendiri, misalnya pakai Wub Body Cream setelah mandi. Wanginya bikin rileks, kulit jadi lembap, setidaknya penampilan luar nggak separah kondisi batin. Anggap saja ini investasi kecil biar nggak kelihatan terlalu mengenaskan pas presentasi.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K4. Humor Menjadi Semakin Gelap
Ketika lelucon tentang kematian, kemiskinan, dan keputusasaan mulai terdengar lucu dan relatable, selamat, Anda telah mencapai level baru dari kelelahan mental. Ini adalah mekanisme pertahanan diri agar tidak menangis di pojokan pantry.
5. Aplikasi Belanja Online Lebih Sering Dibuka
'Retail therapy' atau pelarian dengan belanja menjadi candu. Kamu membuka aplikasi oranye lebih sering daripada membuka folder pekerjaanmu, mencari kebahagiaan sesaat dari diskon dan gratis ongkir yang akan kamu sesali di kemudian hari.
6. Menganggap Tidur Sebagai Kemewahan
Bisa tidur 8 jam penuh tanpa terbangun karena cemas akan hari esok terasa seperti sebuah anugerah yang langka. Kamu mulai iri pada kucingmu yang bisa tidur kapan saja tanpa harus memikirkan cicilan.
7. Mulai Mempertanyakan Semua Pilihan Hidup
Puncaknya adalah ketika kamu menatap kosong ke layar laptop dan bertanya, "Untuk apa semua ini?". Fase ini berbahaya, namun juga sebuah gerbang menuju pencerahan... atau menuju keputusan nekat lainnya.