7 Dosa Keuangan Kelas Pekerja yang Bikin Gaji Cuma Numpang Lewat

Setiap tanggal gajian, rasanya seperti jadi raja sehari. Tapi baru seminggu, kok dompet udah kembali ke setelan pabrik? Mungkin tanpa sadar kita melakukan dosa-dosa finansial ini.
1. Terjebak Toxic Productivity & Kopi Mahal
Katanya butuh kafein biar produktif, belilah kopi seharga makan siang. Padahal, ngantuk itu sinyal tubuh minta istirahat, bukan minta kandungan gula dan kafein dosis tinggi. Coba ganti dengan tidur cukup, kalau masih ngantuk ya sudah nasib.
2. Langganan Streaming yang Jarang Ditonton
Niatnya biar nggak ketinggalan serial terbaru. Faktanya, waktu kita habis di jalan dan di kantor. Akhirnya cuma bayar iuran bulanan untuk tiga platform berbeda yang ditonton sebulan sekali. Itu bukan hiburan, itu donasi rutin.
3. FOMO Healing Setiap Weekend
Lihat teman-teman posting di curug atau kafe baru, langsung panik. Padahal healing terbaik kadang cuma tidur seharian di kamar yang adem. Jangan korbankan dana darurat demi konten Instagram yang di-like 15 orang.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K4. Salah Kaprah Konsep 'Self-Reward'
Kerja keras memang butuh apresiasi. Tapi 'self-reward' bukan berarti beli barang mahal yang cicilannya bikin nangis. Coba ganti dengan hadiah kecil yang fungsional. Contoh, daripada beli gadget baru, mungkin lebih baik beli tas pinggang praktis kayak EIGER GRAPNEL WAIST BAG 1A (cek aja di Lazada) biar nggak panik nyari kunci dan dompet tiap pagi. Itu reward yang bikin hidup lebih tenang, bukan lebih pusing.
5. Menganggap Remeh Utang Kecil
'Ah, pinjam seratus ribu dulu sama teman'. Kalimat ini adalah awal dari bencana. Utang kecil yang menumpuk akan jadi besar, dan yang paling parah, merusak pertemanan saat ditagih.
6. Kalap Saat Ada Tulisan 'DISKON'
Diskon 50% untuk barang seharga 2 juta tetap mengharuskan kita keluar uang 1 juta. Kalau barang itu tidak dibutuhkan, kita bukan hemat 1 juta, tapi boros 1 juta. Ingat, toko diskon untuk menghabiskan uang kita, bukan menghemat.
7. Alergi dengan Dana Darurat
Mendengar kata 'dana darurat' rasanya seperti disuruh lari maraton. Padahal, cukup sisihkan recehan sisa belanja setiap hari. Sedikit demi sedikit, yang penting ada jaring pengaman saat tiba-tiba ada pengeluaran tak terduga.