6 Tanda Kamu Telah Mencapai Level 'Dewasa Menyakitkan'

Menjadi dewasa tidak terjadi dalam semalam. Itu adalah proses yang lambat dan seringkali menyakitkan, ditandai oleh perubahan-perubahan kecil yang aneh. Berikut adalah tanda-tanda bahwa kamu sudah sampai di fase itu.
1. Mulai Membandingkan Harga Sabun Cuci Piring
Dulu, kamu tidak peduli. Sekarang, kamu bisa berdiri 10 menit di lorong supermarket hanya untuk membandingkan harga dan volume antara merek A dan merek B. Kamu tahu persis mana yang paling 'value for money'.
2. Lebih Memilih Tidur Nyenyak Daripada Nonton Konser
Energi sosialmu tidak lagi tak terbatas. Prospek tidur 8 jam tanpa gangguan terdengar jauh lebih mewah dan menarik daripada berdesakan di konser sampai tengah malam.
3. Paham Bedanya Sakit Punggung dan Sakit Pinggang
Kamu tidak lagi hanya berkata 'badanku sakit semua'. Kamu bisa menunjukkan dengan tepat di mana letak rasa sakitnya. Kamu juga punya koleksi Koyo dan balsem yang lebih lengkap dari apotek.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K4. Merasa Terganggu dengan Kekacauan Visual
Dulu, bumbu-bumbu di plastik yang diikat karet gelang adalah hal biasa. Sekarang, pemandangan itu membuat alismu berkerut dan tanganmu gatal ingin merapikan.
Kamu mendambakan keteraturan, sebuah ilusi bahwa hidupmu terkendali. Di sinilah kamu mulai mencari solusi, seperti membeli tempat bumbu dapur kaca yang seragam (cek di Shopee kalau jiwamu meronta). Ini bukan sekadar merapikan dapur, ini adalah upaya merapikan jiwa.
5. Isi Percakapan Berubah Menjadi Keluhan dan Tagihan
Saat bertemu teman, topik pembicaraan bukan lagi soal gebetan, tapi soal cicilan, asam urat, dan betapa melelahkannya pekerjaan. Kalian saling mengeluh, dan itu terasa sangat melegakan.
6. Tahu Kapan Harus Berkata 'Tidak'
Kamu akhirnya belajar bahwa menyenangkan semua orang itu mustahil dan melelahkan. Kamu mulai bisa menolak ajakan atau permintaan dengan lebih tegas demi menjaga kewarasan dan energimu sendiri. Ini adalah skill bertahan hidup paling penting.