5 Tanda Kamu Sudah Terlalu Lama Jadi 'Kuli' di Kota Besar

Awalnya kamu datang ke kota besar dengan mimpi setinggi langit. Beberapa tahun kemudian, mimpi itu mungkin masih ada, tapi tertutup kabut polusi dan tumpukan pekerjaan. Jangan-jangan, tanpa sadar kamu sudah terinstitusionalisasi menjadi 'kuli' kota sejati. Ini tanda-tandanya.
1. Kamu Lebih Hafal Jadwal KRL Daripada Ulang Tahun Sendiri
Otakmu sudah seperti mesin pencari untuk rute angkutan umum. Kamu tahu persis kereta terakhir jam berapa, di mana harus berdiri agar dapat tempat duduk, dan jalur Transjakarta mana yang paling cepat. Sementara itu, saat teman bertanya kapan ulang tahunmu, kamu harus berpikir sejenak.
2. 'Healing' Versimu adalah Tidur 8 Jam Penuh
Lupakan liburan ke Bali atau staycation di hotel mewah. Puncak kebahagiaan dan kemewahan bagimu adalah bisa tidur di hari Minggu tanpa alarm, tanpa gangguan, selama 8 jam penuh. Jika berhasil, rasanya seperti terlahir kembali, siap untuk menderita lagi di hari Senin.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K3. Kamu Menganggap Kemacetan Sebagai Waktu Meditasi
Kamu sudah mencapai level pasrah tertinggi. Terjebak macet berjam-jam bukan lagi sumber amarah, melainkan waktu untuk introspeksi, mendengarkan podcast, atau sekadar menatap nanar ke luar jendela sambil mempertanyakan pilihan hidup. Kamu sudah berdamai dengan penderitaan.
4. Kamu Mulai Sadar Bagian Tubuhmu Ada yang Rusak
Bukan cuma mental, fisik juga kena imbasnya. Kamu baru sadar punggung tanganmu warnanya lebih gelap dari masa depanmu. Ini bukan tanda penuaan, tapi tanda kamu sudah terlalu sering bergesekan dengan matahari tropis. Merawat diri tak perlu mahal, kadang sesederhana memakai Sarung Tangan Motor Anti UV (harganya tak akan membuatmu menunda bayar kos, cek aja di Shopee). Ini bukan soal kecantikan, ini soal menghargai tubuh yang sudah bekerja keras.
5. Kamu Punya 'Warung Langganan' untuk Setiap Tingkatan Tanggal
Kamu punya daftar warung atau tempat makan berdasarkan tanggal di kalender. Tanggal muda makan di kafe, tanggal pertengahan di warteg, dan tanggal tua jadi sahabat baik abang penjual mie instan. Ini adalah kearifan finansial yang lahir dari penderitaan.