5 Tanda Kamu Sudah Sampai di Fase 'Terserah' dalam Hidup
Ada sebuah fase dalam kedewasaan di mana semangat idealismemu luntur, digantikan oleh penerimaan yang getir terhadap realita. Fase ini bernama 'Terserah'. Ini bukan lagi pasif-agresif, ini adalah kepasrahan yang tulus. Apakah kamu sudah di sana? Cek tanda-tandanya.
Kamu Tidak Lagi Berdebat di Media Sosial
Dulu, setiap ada opini yang tidak sejalan, jarimu gatal untuk mengetik esai di kolom komentar. Sekarang, kamu hanya melihatnya, menghela napas, lalu scroll. Kamu sadar energi mentalmu terlalu berharga untuk dihabiskan pada orang asing yang tidak akan berubah pikiran.
Standar Kebahagiaanmu Turun Drastis
Bahagia bukan lagi soal liburan ke luar negeri atau beli gadget baru. Bahagia adalah saat bisa pulang kerja tanpa macet, saat kurir paket menelepon dengan sopan, atau saat berhasil rebahan lebih dari satu jam tanpa gangguan. Sesederhana itu.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!KKamu Mulai Berinvestasi pada Pengurang 'Drama' Harian
Kamu mulai sadar bahwa energi mentalmu terbatas. Kamu tidak mau lagi menghabiskannya untuk hal-hal sepele, seperti drama mencari panci di pagi hari. Makanya, kamu rela keluar sedikit uang untuk barang seperti Rak panci stainless 8 tingkat (bisa dicek di Shopee) bukan karena estetik, tapi murni demi mengurangi satu sumber kekesalan harian. Ini bukan konsumerisme, ini manajemen emosi.
Kamu Memilih Baju Paling Atas di Tumpukan
Seni padu padan pakaian sudah mati. Selama baju itu bersih dan tidak terbalik, itu sudah cukup baik. Lemari penuh baju, tapi yang dipakai hanya yang paling mudah dijangkau. Efisiensi mengalahkan penampilan.
Kamu Menjawab 'Terserah' dengan Tulus
Saat ditanya 'mau makan apa?', jawaban 'terserah'-mu kini tidak mengandung tuntutan tersembunyi. Kamu benar-benar tidak peduli, selama kamu tidak harus membuat keputusan itu. Beban memilih sudah terlalu berat untuk ditanggung.