5 Kebohongan yang Sering Kita Ucapkan pada Diri Sendiri Sebagai Orang Tua

Menjadi orang tua adalah pekerjaan 24/7 tanpa slip gaji, tapi penuh dengan slip tagihan. Untuk bertahan di tengah roller coaster emosi dan finansial ini, kita seringkali membisikkan beberapa kebohongan manis pada diri sendiri. Ini bukan untuk menipu, tapi sekadar mekanisme bertahan hidup. Mari kita jujur, seberapa sering kita mengucapkan ini?
1. 'Anakku Nggak Mungkin Begitu'
Ini adalah kalimat sakti yang keluar saat guru mengadu kelakuan anak di sekolah. Dalam benak kita, anak kita adalah malaikat kecil. Kenyataannya, malaikat kecil itu mungkin baru saja memimpin pemberontakan kecil di kelas karena berebut penghapus.
2. 'Nanti ya, Ayah/Ibu Masih Sibuk'
Sebuah janji yang seringkali berarti 'semoga kamu lupa'. Kita mengucapkannya saat energi sudah di titik nol setelah seharian bekerja, sementara anak mengajak bermain kuda-kudaan. Kita berharap 'nanti' tidak pernah datang agar punggung kita selamat.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K3. 'Ini Demi Kebaikanmu'
Frasa ini seringkali menjadi tameng untuk memproyeksikan ambisi kita yang tak tercapai pada anak. 'Kamu harus les piano', padahal yang sebenarnya ingin main piano adalah kita waktu kecil tapi tidak kesampaian. Kita membungkus ego kita dengan dalih 'kebaikan'.
4. 'Zaman Dulu, Ayah/Ibu Lebih Susah'
Senjata pamungkas untuk mengakhiri keluhan anak. Kita menceritakan kisah heroik berjalan kaki 5 km ke sekolah, seolah itu akan secara ajaib menyelesaikan masalah PR Matematika mereka yang sulit. Padahal, kita hanya ingin mereka berhenti mengeluh.
5. 'Aku Sudah Memberikan yang Terbaik'
Ini kebohongan paling getir. Kita tahu waktu dan energi kita terbatas. Kadang, 'yang terbaik' terasa tidak cukup. Daripada menyalahkan diri, kadang kita bisa cari 'jalan pintas cerdas'. Misalnya, saat tak sempat menemani belajar, kita bisa ciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Hadiah kecil seperti Meja Belajar Anak yang lucu mungkin bisa jadi 'kompensasi' sekaligus pemicu semangat belajar mandiri. Ini bukan solusi semua masalah, tapi sebuah usaha kecil yang nyata. Cek di Shopee kalau butuh ide.