5 Cara Mereset Otak Setelah Seharian Dihajar Pekerjaan

Table of Contents

Pulang kerja bukan berarti pekerjaan selesai. Seringkali, sisa-sisa stres, cemas, dan pikiran tentang tugas masih menempel di otak seperti perangko. Kamu butuh ritual untuk 'mematikan' mode kerja. Berikut adalah beberapa cara yang lebih realistis daripada 'meditasi di taman'.

1. Mandi Air Hangat, Bukan Sekadar Membersihkan Daki

Jangan mandi terburu-buru. Nikmati setiap guyuran air hangat. Bayangkan air itu tidak hanya membersihkan kotoran fisik, tapi juga melarutkan semua energi negatif dan omongan tidak enak dari rekan kerjamu sepanjang hari. Ini adalah pembilasan jiwa.

2. Menatap Dinding Kosong Selama 10 Menit

Duduk atau berbaring, lalu tatap dinding atau langit-langit kamarmu. Jangan main HP. Biarkan pikiranmu kosong. Awalnya mungkin aneh, tapi ini adalah cara ampuh untuk mengistirahatkan otak dari stimulasi visual yang berlebihan.

KONTEN VERSI TANPA FILTER

Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.

Gabung Gratis di Channel SEP!K

3. Ganti Baju Rumah yang 'Benar'

Lepaskan seragam kerjamu. Ganti dengan piyama, daster, atau kaos oblong paling nyaman yang kamu punya. Ini adalah sinyal fisik kepada otakmu bahwa peranmu sebagai 'budak korporat' sudah selesai untuk hari ini.

4. Ritual Minuman Hangat Non-Kafein

Kopi di malam hari hanya akan mengacaukan jam tidurmu. Ganti dengan minuman hangat bebas kafein. Secangkir Teh bunga rosella merah kering bisa jadi pilihan menarik. Warnanya yang merah pekat dan rasanya yang asam segar memberikan pengalaman sensorik yang berbeda, membantu mengalihkan pikiran dari pekerjaan. Cek di Shopee untuk teman ritual malammu.

5. Membuat Playlist 'Pulang Kerja'

Buat satu playlist khusus berisi lagu-lagu yang menenangkan atau justru yang bisa membuatmu berjoget sendiri di kamar. Musik adalah cara cepat untuk mengubah mood dan melepaskan emosi yang terpendam. Nyanyikan dengan suara pas-pasanmu, tidak ada yang akan menilai.