5 Alasan Kenapa Kamu Merasa Sibuk Tapi Tidak Menghasilkan Apapun

Pernahkah kamu mengakhiri hari dengan perasaan lelah luar biasa, tapi saat ditanya, "Hari ini ngapain aja?" kamu bingung menjawabnya? Selamat, kamu telah memasuki 'The Busy Trap' atau jebakan kesibukan, sebuah fenomena modern di mana kita bergerak terus tapi tidak pernah sampai ke tujuan. Ini adalah beberapa alasan mengapa kamu terjebak di dalamnya.
1. Kamu Adalah Korban Notifikasi
Setiap getaran atau bunyi 'ping' dari ponsel adalah musuh produktivitas. Satu notifikasi bisa membuyarkan fokusmu, dan butuh waktu rata-rata 15-20 menit untuk kembali konsentrasi penuh. Kalikan saja dengan jumlah notifikasi yang kamu terima setiap jam.
2. Kamu Terlalu Sering 'Multitasking'
Mitos terbesar dalam dunia kerja adalah multitasking membuatmu lebih efisien. Kenyataannya, otak manusia tidak dirancang untuk itu. Kamu tidak sedang mengerjakan lima hal sekaligus, kamu hanya berpindah dari satu tugas ke tugas lain dengan cepat, yang justru menguras energi dan menghasilkan pekerjaan berkualitas rendah.
KONTEN VERSI TANPA FILTER
Suka dengan artikel ini? Di channel Telegram kami, pembahasannya lebih liar. Dapatkan curhatan produk, tips-tips getir, dan renungan harian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.
Gabung Gratis di Channel SEP!K3. Kamu Tidak Bisa Bilang 'Tidak'
Karena ingin dianggap baik atau tidak enakan, kamu mengiyakan semua permintaan tolong dari rekan kerja, bahkan untuk hal-hal yang bukan tanggung jawabmu. Akhirnya, pekerjaan utamamu terbengkalai dan kamu harus lembur, lagi.
4. Kamu Tidak Punya Rencana yang Jelas
Kamu memulai hari dengan membuka laptop dan membiarkan email masuk mendikte hidupmu. Tanpa arah yang jelas, kamu hanya akan memadamkan 'kebakaran' kecil sepanjang hari. Coba deh satu 'solusi tak terduga' yang kuno tapi ampuh: tulis tiga prioritas utamamu malam sebelumnya. Nggak perlu aplikasi canggih, cukup pakai Notebook Daily Planner dan pulpen. Ritual sederhana ini bisa jadi kompas untuk mengarungi lautan distraksi keesokan harinya. Cek di Shopee kalau butuh kompasnya.
5. Kamu Mengukur Produktivitas dari Lamanya Waktu Kerja
Kamu merasa bersalah jika pulang tepat waktu sementara yang lain masih lembur. Kamu menyamakan antara 'terlihat sibuk' dengan 'produktif'. Padahal, produktivitas sejati adalah tentang hasil, bukan tentang berapa lama kamu duduk di kursi kerjamu.